Kita mengenal 4 Injil dalam Alkitab, yaitu Injil Matius, Markus, Lukas dan
Yohanes. Pernahkah Anda mendengar nama “Injil Yudas”? Tahukah Anda isi “Injil
Yudas?” Anda ingin tahu jawabannya? Silakan menyimak dialog berikut ini. Ambil dan Bacalah!
Tanya : Saya pernah mendengar bahwa selain Injil Matius, Markus,
Lukas dan Yohanes, ada Injil lain yang tidak ada dalam Alkitab,
yaitu “Injil Yudas”. Kapankah “Injil Yudas” ditulis dan sejak
kapan dikenal orang Kristen?
Jawab: “Injil Yudas” sebenarnya
sudah ditemukan antara tahun 1950-1960 di El Minya, 300
Km di utara ‘Nag Hamadi’, Mesir. Menurut para ahli, salinan “Injil Yudas”
ditemukan pada tahun 1970 di Mesir tengah dan berbahasa Koptik yang ditulis
sekitar tahun 280-300; tetapi naskah aslinya tidak diketahui pasti kapan
ditulis. Kemungkinan naskah aslinya ditulis sekitar pertengahan abad II yaitu
antara tahun 140-160.
” Injil Yudas” mulai dikenal banyak orang ditengah
ramainya kontroversi buku The Da Vinci Code. Situs web
National Geographic memuat liputan panjang Injil Yudas .
Liputan itu juga difilmkan dan diputar melalui media TV, kemudian pada bulan
berikutnya dimuat dalam versi cetak dan menjadi cover story majalah National
Geographic – May 2006. Versi laporan dalam bahasa Indonesia dimuat dalam
edisi National Geographic – Juni 2006. “Injil Yudas” diterjemahkan
ke dalam bahasa Inggeris (April 2006) dan terjemahan bahasa Indonesianya
diterbitkan oleh Gramedia yang dirilis pada tanggal 29 Juni 2006 bersama dengan
buku ‘The Lost Gospel’ (Injil yang Terhilang).
Tanya: Siapakah penulis “Injil Yudas”, apakah Yudas Iskariot?
Jawab: Sekalipun diberi nama Injil Yudas, penulisnya
bukan Yudas Iskariot. Lalu siapa penulisnya? Tidak diketahui dengan
jelas. Hanya ada informasi bahwa “Injil Yudas”ditemukan dalam pustaka gnostik.
Tanya: Apakah gnostik itu?
Jawab: Istilah gnostik atau aliran “gnostisisme” berasal
dari istilah Yunani yaitu “gnosis” yang berarti “pengetahuan”. Yang
dimaksud adalah “pengetahuan rahasia” yang diungkapkan kepada
manusia. Tokoh-tokoh tertentu, seperti Yudas Iskariot, diyakini
menerima pengetahuan rahasia (gnosis) dari YESUS sendiri. Bagi gnostik, KRISTUS mengajarkan ucapan-ucapan
rahasia sehingga mereka yang mengerti bisa mencapai ke’Ilahi’annya sama seperti
KRISTUS. Ajaran gnostik berkembang di Palestina sekitar
abad 2-3 M, namun ajaran ini dilarang oleh gereja resmi.
Apakah isi “Injil Yudas”? Apa perbedaannya dengan Injil yang ada
dalam Alkitab?
1. “Injil Yudas” sangat dipengaruhi ajaran gnostik yang
menekankan pentingnya gnosis(pengetahuan rahasia) dan mengajarkan
bahwa keselamatan adalah pembebasan roh dari tubuh. Dalam hal ini digambarkan
secara jelas konsep pemisahan antara tubuh dan roh. Yang
bersifat material (tubuh) adalah jahat sedangkan yang baik
adalah yang bersifat spiritual (roh). Karena Yudas
Iskariot diyakini mendapat gnosis langsung dari YESUS sendiri
dan maka hanya Yudas Iskariot yang paling mampu memahami pesan Yesus
yang sebenarnya. Yudas Iskariot telah memperoleh pengetahuan rahasia dan Ilahi
yang tidak dimiliki oleh siapapun juga termasuk para murid Yesus.
Dalam pengaruh ajaran gnostik tersebut, “Injil
Yudas” menggambarkan Yudas sebagai tokoh yang berjasa bagi YESUS
karena ia berperan dalam usaha penting untuk membebaskan YESUS
dari tubuh-Nya yang selama ini mengurung roh-Nya. Dengan demikian Yudas adalah
seorang pahlawan yang berjasa besar. Yudas sama sekali tidak mengkhianati YESUS,
tetapi Yudas Iskariot melakukan yang diminta oleh YESUS sendiri. Yudas Iskariot
menunjukkan sikap kesetiaan dan pengabdiannya yang besar kepada YESUS. Melalui
kesetiaannya Yudas Iskariot berhasil memasuki “awan bercahaya cemerlang” yaitu
alam Barbelo (suatu alam ilahi atau “aeon” yang tidak mengenal kematian
selama-lamanya). Jadi dalam konteks ini “Injil Yudas” mau menyatakan bahwa
kematian YESUS di salib bukanlah tragedi, tetapi justru merupakan jalan yang
membebaskan YESUS dari raga manusia (dunia materi) yang membelenggu-Nya. Tanpa campur tangan Yudas, pembebasan roh KRISTUS dari tubuh
ragawi-Nya tidak akan terlaksana.
Sedangkan dalam 4 Injil Kanonik ( Matius, Markus,
Lukas, Yohanes ) dikisahkan bahwa Yudas Iskariot adalah murid
YESUS yang akhirnya berkhianat dan menyebabkan kematian-Nya. Yudas secara
sengaja dan terencana membawa para pasukan dari Sanhedrin untuk menangkap TUHAN
YESUS. Injil kanonik sepakat bahwa tindakan Yudas Iskariot selain
didasari oleh sikap tamak untuk memperoleh uang, dia juga telah membiarkan
dirinya diperalat oleh Iblis.
Dalam Injil-Injil kanonik kita juga mengetahui bahwa
kematian YESUS pada hakikatnya telah ditentukan oleh ALLAH sebagai penebusan
dosa bagi seluruh umat manusia. Sebab manusia tidak dapat berlaku benar di
hadapan Allah dengan perbuatan atau amal ibadahnya. Itu sebabnya mereka
membutuhkan KRISTUS yang ditetapkan oleh ALLAH sebagai korban untuk
menggantikan kedudukan manusia. Seharusnya manusia yang berdosa menerima
hukuman dan murka ALLAH, tetapi ALLAH berkenan menyelamatkan manusia dengan
korban KRISTUS di atas kayu salib. Tetapi menurut “Injil Yudas”, kematian YESUS
berfungsi untuk menyelamatkan diri YESUS sendiri agar DIA dapat terlepas dan
bebas dari perangkap tubuh ragawi-Nya, sehingga kematian-Nya sama sekali tidak
ada hubungannya dengan keselamatan umat manusia
Selain itu Injil-Injil kanonik secara terbuka
menyaksikan pengajaran dan percakapan YESUS dengan berbagai kalangan atau
terjadi di depan orang banyak, bukan hanya kepada orang-orang tertentu. Dengan
demikian kita ketahui bahwa keselamatan tidak hanya diberikan kepada
orang-orang tertentu tapi kepada banyak orang.
2. Tokoh Yudas Iskariot dalam “Injil Yudas” dinyatakan sebagai pribadi yang memantulkan dalam dirinya sesuatu yang mulia. YESUS melihat pribadi Yudas Iskariot sebagai seseorang yang memiliki pancaran diri (roh ilahi) yang mulia sehingga dia berhak untuk mengetahui pemerintahan atau kerajaan yang ilahi, walau untuk itu dia akan banyak menderita. Tentang hal ini, dalam Injil Yudas dikisahkan tentang tokoh Yudas Iskariot yang berbicara kepada YESUS tentang penglihatannya yang luar biasa. Yudas Iskariot melihat dirinya dirajam para murid YESUS dengan batu. Mereka menganiaya Yudas dengan kejam. Menurut Injil Yudas, tokoh Yudas Iskariot mati karena para murid YESUS marah dengan membalas dendam, sehingga akhirnya dia menjadi korban kemarahan para murid YESUS. Jadi “Injil Yudas “ memberikan kesaksian yang berbeda dengan Injil-Injil kanonik tentang kematiannya. Menurut Injil-Injil kanonik, Yudas Iskariot mati secara mengenaskan karena dia bunuh diri: “Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri” (Mat. 27:5). Menurut Kis. 1:18, Yudas Iskariot mati dengan cara jatuh tertelungkup dan semua isi perutnya tertumpah keluar.
KESIMPULAN:Jadi nyatalah bahwa apa yang ditulis dalam “InjilYudas” sangat berbeda
dengan 4 Injil kanonik yang ada dalam Alkitab. Masih adakah karangan “Injil
yang lain” di luar Alkitab selain “Injil Yudas”?
Ya, tentu dengan mengetahui adanya tulisan seperti “Injil Yudas”, umat
Kristen tidak perlu bingung sebab Alkitab yang kita imani sebagai pernyataan
Firman ALLAH adalah pegangan kita yang cukup membawa kita hidup
beriman di dalam KRISTUS. ( Yoh 20:30-31 ). Bulan depan, kita akan mengenali
satu lagi tulisan terkenal yang juga dipublikasikan sebagai “Injil” di luar
Alkitab.