Kita mengenal 4 Injil dalam Alkitab, yaitu
Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Pernahkah Anda mendengar nama “Injil
Tomas”? Tahukah Anda isi “Injil Tomas?” Anda ingin tahu jawabannya? Silakan
menyimak dialog berikut ini. Ambil dan Bacalah!
Tanya : Selain “Injil Barnabas” dan “Injil Yudas”,
saya pernah mendengar nama Injil lain di luar Injil Kanonik (Injil Matius,
Markus, Lukas dan Yohanes). Yang saya maksud adalah “Injil Tomas”.
Kapankah “Injil Tomas” ditulis?
Jawab: “Injil Tomas” merupakan salah satu naskah yang
ditemukan di Nag Hamadi, Mesir. Naskahnya ditulis dalam bahasa Koptik.
Kemungkinan disusun pada awal abad 2 M. “Injil Tomas” menarik perhatian para
penyelidik sejak diterjemahkan dalam bahasa Inggris pada tahun 1957.
Tanya: Siapakah penulis “Injil Tomas”?
Jawab: Penulis Injil ini mengaku sebagai Didimus Yudas
Tomas. Beberapa legenda Kristen menjelaskan bahwa Didimus Yudas
Tomas adalah saudara YESUS sendiri.
Jawab: Ya, “Injil Tomas” juga diwarnai oleh konsep gnostik. Paham gnostik tampak jelas misalnya pada awal dan
akhir Injil Thomas.
Tanya :
Apakah isi “Injil Tomas”? Apa perbedaannya dengan Injil yang ada dalam Alkitab?
Jawab: “Injil Tomas” adalah kumpulan ajaran-ajaran
rahasia YESUS. Kisah hidup YESUS, karya-Nya, kesengsaraan-Nya, wafat-Nya dan
kebangkitan-Nya tidaklah penting bagi penulis. Dalam Injil ini ada 114 ajaran
rahasia yang disampaikan oleh YESUS. “Injil Tomas” memuat banyak
ucapan YESUS yang serupa dengan Injil kanonik, namun tak sedikit pula ucapan
YESUS yang ditulis dalan Injil ini sangat kuat diwarnai oleh konsep
gnostik.
Misalnya ada satu ayat dalam “Injil” ini
yang berbunyi:
YESUS berkata: “Untuk mereka yang pantas
bagi misteri-misteri-Ku”, itulah Aku menceritakan misteri-misteri-Ku. Jangan
biarkan tangan kirimu tahu apa yang diperbuat tangan kananmu”
Ucapan ini memperlihatkan bahwa hanya
kelompok elite sajalah yang akan menerima wahyu rahasia dari TUHAN YESUS. Cara
berpikir seperti ini merupakan konsep gnostik. Kemiripan dengan ucapan TUHAN
YESUS dalam Injil kanonik ( “Jangan biarkan tangan kirimu tahu apa yang
diperbuat tangan kananmu”) dibahasakan secara lebih tegas dengan kerangka
kerahasiaan antara kedua tangan. Kerahasiaan seperti ini penting bagi paham
gnostik.
Kemiripan sejumlah ucapan TUHAN YESUS
dalam tulisan ini dengan ucapan-ucapan yang ditemukan dalam Injil Kanonik
sempat membuat tulisan ini dijuluki “Injil Kelima”. Beberapa kelompok bahkan
yakin bahwa Injil ini mencatat ucapan-ucapan TUHAN YESUS yang lebih asli
daripada keempat Injil kanonik. Keyakinan ini muncul karena dari
ayat-ayat Injil Tomas yang paralel dengan Injil-Injil Kanonik diketahui bahwa
banyak di antaranya yang lebih pendek. Dari sini disimpulkan bahwa naskah itu
mestinya lebih tua dari Injil kanonik. Namun mestinya lebih pendek tidak selalu
harus berarti lebih tua, sebab sekalipun Injil Markus dianggap tertua dan menjadi
sumber Injil Matius, banyak ayat-ayat paralel dalam Injil Matius yang lebih
pendek dari yang ada di Injil Markus.
Pendapat bahwa Injil Tomas lebih asli
dari 4 Injil kanonik banyak diragukan juga karena unsur ajaran
gnostik sangat terlihat dalam tulisan ini.
Contoh lain isi “Injil Tomas” yang
berkaitan erat dengan pengaruh gnostisisme adalah ucapan terakhir yang menutup
Inji ini, yaitu tentang persoalan gender. Dalam ucapan itu dihadirkan YESUS
yang seolah tidak menghormati perbedaan gender. Dalam bagian ini dikisahkan
percakapan antara Simon Petrus dan YESUS.
Simon Petrus berkata kepada mereka, ”
Biarkanlah Maria meninggalkan kita, karena perempuan tidak layak hidup. “
YESUS berkata, ” Aku sendiri akan menuntunnya dan menjadikannya laki-laki,
supaya ia juga dapat menjadi sebuah roh yang hidup yang menyerupai kamu
laki-laki. Karena setiap perempuan yang akan membuat dirinya laki-laki akan
memasuki kerajaan Sorga. “
Demi keselamatan Maria Magdalena, YESUS
akan menjadikannya laki-laki. Ini sebenarnya bukan persoalan gender tapi
pengaruh kuat gnostisisme akan keselamatan.
Paham gnostik mengajarkan bahwa perempuan
lebih terpenjara jiwanya dan lebih rendah dari laki-laki. Untuk menuju
keselamatan, perempuan harus mengalami perubahan dari tubuh jasmani ke mahluk
rohani yang lebih tinggi derajatnya. Juga karena perempuan diciptakan dari
tulang rusuk laki-laki, maka keselamatan hanya akan terjadi bila kesatuan asali
dipulihkan. Dengan demikian Maria Magdalena ( dan semua perempuan
yang lain ) akan dijadikan laki-laki bila ingin ikut serta dalam proses
pemulihan yang menjadi unsur dasar usaha penyelamatan seluruh alam ciptaan yang
dilakukan oleh YESUS.
Tanya: Wah kalau begitu, “Injil Tomas” sarat dengan muatan
paham gnostik. Setelah mengenal ” Injil Tomas dan Injil Yudas”, mungkinkah
masih ada tulisan-tulisan lain sejenis yang berbeda dengan 4 Injil kanonik?
Bagaimanakah kita menyikapi keberadaan tulisan-tulisan tersebut dan apakah
tulisan-tulisan di luar Injil kanonik dapat melengkapi berita injil yang perlu
kita ketahui?
Jawab: Ya, memang masih ada tulisan-tulisan lain.
Kelihatannya memang tulisan-tulisan itu melengkapi bagian-bagian yang
tidak ada dalam Injil kanonik, namun dari awal gereja telah melihat
persoalan-persoalan dalam tulisan-tulisan tersebut; sejak awal dirasakan bahwa
tulisan-tulisan tersebut tidak sesuai menurut rasa keagamaan dan rasa kebaktian
gereja mula-mula sehingga dalam proses selanjutnya, tulisan-tulisan tersebut perlahan-lahan
tidak digunakan, dilupakan orang dan disingkirkan.
Sebenarnya kita tidak perlu menutup diri
terhadap kenyataan adanya tulisan-tulisan atau pun yang disebut dengan “Injil-Injil”
di luar Injil kanonik; kita perlu bersikap terbuka, dalam arti mengakui bahwa
tulisan-tulisan semacam itu menjadi bagian dari sejarah gereja mula-mula.
Proses seleksi atas tulisan-tulisan itu sudah terjadi, Kanon Kitab suci
sudah ditentukan dan yang diakui gereja adalah empat Injil yaitu Matius,
Markus, Lukas dan Yohanes. Jika ada tulisan-tulisan lain yang dipublikasikan,
baik maksudnya untuk melengkapi Injil kanonik atau pun meragukan Injil kanonik,
maka kita mesti kritis menilai. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan
untuk menilai tulisan apa pun yang dipublikasikan sebagai tandingan Injil
kanonik.