Ciri utama sebuah negara gereja dan/atau sebuah gereja negara sering
kali terungkap ketika seseorang mempelajari sejarah gereja.
Hukuman-hukuman yang paling tak berbelas kasihan dan kejam telah
diciptakan oleh pengadilan-pengadilan yang tidak Alkitabiah ini. Dalam
banyak kejadian, mereka melaksanakan hukuman-hukuman ini dengan
keganasan yang sama kejamnya, jika tidak lebih kejam daripada keganasan
sistem politik agama-agama penyembah berhala. Setiap tantangan atau
ancaman terhadap otoritas yang mereka tetapkan sendiri akan ditanggapi
baik dengan serangan verbal maupun serangan fisik dengan semangat yang
paling curang dan merendahkan. Darah orang-orang Baptis dan orang-orang
lain yang ingin menyembah Allah dan melaksanakan amanat agung-Nya sesuai
dengan hati nurani dan bukan perundangan manusia menjadi kesaksian
mengenai hal ini.
Begitu jugalah ciri dan sifat The Massachusetts Bay Colony sebagaimana
terungkap dalam serangan mereka terhadap kaum Baptis, khususnya dalam
penganiayaan terhadap John Clarke dan Obadiah Holmes. John Spur bersaksi
bahwa John Cotton adalah seorang pengkhotbah Puritan dan juga jaksa
penuntut pada pengadilan Clarke dan Holmes. Sebelum keputusan hukuman
dijatuhkan, Cotton “berkhotbah … bahwa penolakan terhadap baptisan bayi
akan merobohkan segala-galanya, dan perbuatan ini merupakan kejahatan
hukuman mati, dan bahwa mereka sebenarnya adalah pembunuh-pembunuh
jiwa.”
1 Sesudah itu Cotton menuntut mereka dijatuhi hukuman mati. Pencambukan Holmes yang dicatat di tempat lain, hampir-hampir memenuhi tuntutan hukuman mati itu. Kebrutalan pencambukan itu begitu bengis sehingga Holmes meminta pertimbangan seorang dokter. Orang-orang yang melaksanakan hukuman itu menjadi begitu marah kepada orang memberikan keringanan kepada Holmes, sehingga ahli bedah yang membalut luka-lukanya menjadi sasaran penyelidikan dan interogasi. John Spur dan John Hazel juga datang dan menunjukkan perhatian dan simpati kepada Holmes. Holmes bersaksi bahwa mereka berjabat tangan dengannya, tetapi mereka “tidak menggunakan kata-kata penghinaan atau teguran kepada siapa pun.” Ia berkata bahwa Hazel tidak berkata apa-apa, sedangkan Spur berkata, “Terpujilah Tuhan.”
2 Ada orang lain yang bersaksi bahwa “John Spur datang dan menemui Holmes, serta tertawa di hadapannya, sambil berkata, ‘terpujilah Allah karena engkau, saudara,’ dan mereka pergi bersama dia sambil tertawa ke arah penjara.” Ini bukanlah tawa ejekan tetapi tawa yang membesarkan hati dan bersukacita bahwa Allah menguatkan Holmes. Untuk kebaikan ini, Spur dan Hazel ditangkap dengan surat penahanan bertanggal hari kelima, bulan ketujuh, tahun 1651. Hakim Pengadilan, Increase Newell.”
3 Ada seseorang yang membayar denda mereka tepat sebelum mereka berdua sampai ke tempat pencambukan, dan kemudian Spur dan Hazel dilepaskan. Keluhan utama yang diajukan oleh orang-orang Baptis ini adalah hak mereka sebagai orang Inggris telah ditolak, yaitu hak untuk didampingi oleh penasihat hukum, hak untuk diperiksa dan diadili oleh dewan juri, hak untuk mengetahui hukum apa yang telah mereka langgar. Untuk yang terakhir ini, Gubernur Endicott menjawab, “Kamu telah menolak baptisan bayi, dan pantas untuk dihukum mati, aku tidak mau sampah seperti itu dibawa ke wilayah kekuasaan hukum kami.” Sering kali sistem keagamaan menjadi musuh besar bagi Kekristenan Alkitabiah!
1 Sesudah itu Cotton menuntut mereka dijatuhi hukuman mati. Pencambukan Holmes yang dicatat di tempat lain, hampir-hampir memenuhi tuntutan hukuman mati itu. Kebrutalan pencambukan itu begitu bengis sehingga Holmes meminta pertimbangan seorang dokter. Orang-orang yang melaksanakan hukuman itu menjadi begitu marah kepada orang memberikan keringanan kepada Holmes, sehingga ahli bedah yang membalut luka-lukanya menjadi sasaran penyelidikan dan interogasi. John Spur dan John Hazel juga datang dan menunjukkan perhatian dan simpati kepada Holmes. Holmes bersaksi bahwa mereka berjabat tangan dengannya, tetapi mereka “tidak menggunakan kata-kata penghinaan atau teguran kepada siapa pun.” Ia berkata bahwa Hazel tidak berkata apa-apa, sedangkan Spur berkata, “Terpujilah Tuhan.”
2 Ada orang lain yang bersaksi bahwa “John Spur datang dan menemui Holmes, serta tertawa di hadapannya, sambil berkata, ‘terpujilah Allah karena engkau, saudara,’ dan mereka pergi bersama dia sambil tertawa ke arah penjara.” Ini bukanlah tawa ejekan tetapi tawa yang membesarkan hati dan bersukacita bahwa Allah menguatkan Holmes. Untuk kebaikan ini, Spur dan Hazel ditangkap dengan surat penahanan bertanggal hari kelima, bulan ketujuh, tahun 1651. Hakim Pengadilan, Increase Newell.”
3 Ada seseorang yang membayar denda mereka tepat sebelum mereka berdua sampai ke tempat pencambukan, dan kemudian Spur dan Hazel dilepaskan. Keluhan utama yang diajukan oleh orang-orang Baptis ini adalah hak mereka sebagai orang Inggris telah ditolak, yaitu hak untuk didampingi oleh penasihat hukum, hak untuk diperiksa dan diadili oleh dewan juri, hak untuk mengetahui hukum apa yang telah mereka langgar. Untuk yang terakhir ini, Gubernur Endicott menjawab, “Kamu telah menolak baptisan bayi, dan pantas untuk dihukum mati, aku tidak mau sampah seperti itu dibawa ke wilayah kekuasaan hukum kami.” Sering kali sistem keagamaan menjadi musuh besar bagi Kekristenan Alkitabiah!